Wednesday, August 8, 2012

Ketika dia salah



Nasehat adalah hadiah terindah maka jangan dirusak dengan cara yang tidak anggun ketika menyampaikannya. Selanjutnya, jangan hanya bisa sewot ketika ada orang yang tidak sudi menerima nasehat baik kita, tapi coba perhatikan kembali cara kita menyampaikan nasehat tersebut.

----------------------------------------------------------------------------------------



Beberapa waktu lalu , pada penghujung majelis hariannya yang membahas kitab “Tajrid Ash-Sarih lil Ahadist Jami’ Ash-Saheh”, Syekh  Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad –Hafidzahumallahu-  menukilkan sebuah kisah yang dibacakan oleh seorang murid beliau.
Kisah menakjubkan tentang keteladanan dalam berinteraksi dengan kesalahan orang lain tersebut dinukil dari kitab Ahkamul Quran (1/182), karya Imam Abu Bakar Ibnul Araby Al Maliky –Rahimahullah-.

Abu Bakar Ibnul Araby berkata: “Muhammad bin Qasim pernah beberapa kali menceritakan kepadaku sebuah kisah yang dialaminya. Beliau menuturkan:

“ Pada suatu hari dalam perjalananku, aku tiba disebuah daerah bernama Fusthat ( Salah satu tempat yang terletak didaerah Syam).  Sesampainya disana aku langsung menuju  masjid untuk menghadiri sebuah majelis ilmu yang disampaikan oleh Syekh Abul Fadhl Al Jauhary. Setelah memasuki masjid yang telah penuh sesak, akupun duduk bersama murid-murid yang lain dan mendengarkan apa yang disampaikannya dengan seksama.

Dalam penyampainnya beliau menjelaskan banyak hal tentang hukum syariat, dan salah satu ucapan yang sempat terlintas dilisan beliau adalah: “Sesungguhnya dalam kehidupan berkeluarga, Rasulullah Sallahu Alaihi wa Sallam pernah menceraikan, men-Dzihar dan meng-Ilaa beberapa istrinya.

Ketika majelisnya telah selesai, beliau langsung beranjak menuju kediamannya. Beberapa murid tampak mengikuti langkahnya, begitu pula aku, hingga kami tiba disana dan kembali duduk bersama beliau dihalaman rumahnya.

Didalam percakapan ini beliau memperkenalkanku kepada mereka yang hadir. Namun rupanya sedari tadi beliau memperhatikan “gelagat aneh” dariku. Gelagatku menarik perhatiannya karena beliau tidak pernah melihat hal itu dari murid-muridnya yang lain. Tanpa banyak tanya, beliau segera berkata kepadaku:
“ Sejak tadi aku melihat tingkahmu aneh, adakah sesutu yang ingin engkau utarakan..?
“ ya..!! jawabku.

Seketika itu, beliau meminta kepada murid-muridnya untuk meninggalkan kami berdua.
Akupun berkata:
“ Hari ini aku datang menghadiri majelis pengajianmu untuk mengambil barakah dari keluasan ilmumu. Dan aku mendengar engkau mengatakan bahwa dalam kehidupan berkeluarga, Rasulullah Sallahu Alaihi wa Sallam pernah meng-ilaa istrinya, dan itu adalah sesuatu yang benar.
Kemudian engkaupun mengatakan bahwa Rasululla Sallahu Alaihi wa Sallam juga pernah menceraikan istri beliau. Dan itu juga adalah sesuatu yang benar. Untuk dua hal ini aku sependapat denganmu..”
Namun engkau juga mengatakan bahwa Rasulullah Sallahu Alaihi wa Sallam pernah men-Dzihar istrinya. Dan hali ini adalah sesuatu yang mustahil, tidak sepatutnya terjadi, sebab Dzihar adalah sebuah ucapan mungkar yang tidak mungkin dilakukan oleh Nabi Sallahu Alaihi wa Sallam..!!

Mendengar penuturanku, beliau tampak tertegun sejenak kemudian  serta-merta memelukku erat dan mengecup kepalaku seraya mengatakan:

 “Sesungguhnya aku mengaku bersalah dan aku taubat dari perkataanku tadi. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu kepadaku karena telah menjadi seorang guru yang mengajarkan kebaikan kepadaku..!!
Setelah itu aku berpamitan dan meninggalkannya.

Keesokan harinya, aku berusah untuk datang lebih awal untuk mengikuti majelisnya. Namun, apalah daya, ternyata beliau telah mendahuluiku dan dia tampak telah duduk diatas mimbar. Ketika aku melangkah memasuki melalui pintu mesjid, ia melihatku dan dengan suaranya lantang lagi keras dia berkata:

“ Aku ucapkan selamat datang kepada guruku, luaskan jalan bagi guruku..!!
Maka seketika itu semua kepala menoleh ke arahku dan semua mata seolah berlomba mencari dan mentapku dengan penuh rasa penasaran.
Siapakah dia..?? Apa kehebatannya sehingga sang guru memanggilnya dengan sebutan guru.?? Sejenak berlocatan berbagai pertanyaan dikepala mereka yang hadir tentang diriku.

Dan engkau, wahai Abu Bakar ( Kunyah Ibnul Araby ) tau betul bagaimana besarnya rasa malu yang ada pada diriku. Yah.. Muhammada bin Qasim adalah orang yang sangat terkenal pemalu. Bahkan diceritakan bahwa  jika ada seseorang yang menyalami  atau mengejutkannya maka warna wajahnya akan berubah menjadi merah padam karena rasa malu.


Muhammad bin Qasim kemudian melanjutkan kisahnya:
“Bisa engkau bayangkan, karena suara lantang tadi semua orang yang tengah memenuhi masjid berlomba-lomba mendekat kepadaku, membimbing tanganku dan menuntunku hingga mendekati mimbar. Dan karena besarnya rasa maluku, hingga seakan-akan akal sehatku melayang dan seolah bertanya: “Sedang berada dibelahan bumi manakah diriku sekarang..?
Tanpa bisa kukontrol, keringat dingin mulai membasahi tubuhku karena rasa malu yang begitu memebuatku tak nyaman.


Beberapa saat kemudian Syekh Abul Fadhl Al-Jauhary melangkah turun dari mimbar hingga berdiri dihadapanku kemudian berkata didepan semua orang yang memenuhi masjid:
“ Aku adalah guru kalian dan beliau adalah guruku..!!
“ Kemarin, diantara sekian banyak yang hadir dalam majelisku tidak ada seorangpun yang bisa memahami dengan betul penjelasanku yang salah kemudian membetulkannya. Namun, ternyata diantara kalian semua dialah yang bisa melakukan itu. Kemudian beliau mengisahkan tentang kejadian kemarin dan diskusi yang terjadi antara aku dan dirinya.


Beliaupun kemudian berkata:
“ Dan dengan ini, aku mengumumkan bahwa aku telah tobat dari perkataanku dalam majelis yang lalu dan aku akan mengikuti yang petunjuk yang benar. Maka barang siapa yang mendengarkannya dari kalian yang hadir pada saat ini, hendaknya dia menerimanaya tanpa menafsirkan perkataanku. Dan hendaklah mereka yang hadir pada saat ini juga sudi untuk menyampaikan hal ini kepada mereka yang tidak hadir.
Kita meohon kepada Allah yang maha pengasih, semoga Dia berkenan membalas kebaikan Muhammad bin Qasim dengan balasan yang lebih baik..!!
Aduhai.. Dihari ini, masih adakah tersisa cerita indah menakjubkan tentang cara berinteraksi antara seorang guru dengan muridnya ketika mereka berbeda pendapat atau dengan orang lain..??



Saifullah Zain
seif_zain@yahoo.com




Rabu, 08 agustus 2012